SEMINAR NASIONAL ADMINISTRASI PUBLIK FISIP UNTAD: “TANTANGAN DAN STRATEGI REFORMASI BIROKRASI DI ERA PEMERINTAHAN BARU”

Palu, IAP.FISIP – Dalam rangka memberikan kontribusi akademik terhadap pengembangan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Tadulako (Untad). menyelenggarakan Seminar Nasional Administrasi Publik dengan tema besar “Tantangan dan Strategi Reformasi Birokrasi di Era Pemerintahan Baru.” Seminar ini sukses dilaksanakan pada 15 November 2024 di Hotel Helsinki Jl. Batavia No.7 Palu.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Andi Rusdin., S.T., M.T., M.Sc dan dihadiri oleh ratusan peserta, baik dari kalangan akademisi, mahasiswa, maupun praktisi pemerintahan. Prof. Dr. Agus Pramusinto, MDA, Ketua Indonesian Association for Public Administration (IAPA) Pusat, hadir sebagai Keynote Speaker, memberikan pandangan strategis mengenai arah kebijakan reformasi birokrasi dalam mendukung pemerintahan yang lebih efektif dan efisien.

Seminar ini semakin menarik dengan kehadiran tiga narasumber berpengalaman:  

  1. Prof. Slamet Riadi, M.Si, Guru Besar Administrasi Publik, yang membahas Transformasi Digital dalam Upaya Reformasi Birokrasi di Level Lokal.  
  2. Mohamad Irwan Lapata, Bupati Sigii, yang mengangkat isu Tantangan Kolaborasi Lintas Sektor dalam Transformasi Birokrasi.  
  3. Abdul Aziz Dg Matantu, S.IP., M.Si, pakar kebijakan publik, yang menjelaskan Tantangan Implementasi Reformasi Birokrasi di Pemerintahan yang Gemuk.

Diskusi yang dipandu oleh Mohamad Irfan Mufti, M.Si sebagai moderator berjalan dinamis dan interaktif. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan serta berbagi pandangan mengenai praktik reformasi birokrasi di berbagai daerah.

Salah satu subtema utama, Transformasi Digital dalam Upaya Reformasi Birokrasi, menjadi fokus diskusi. Para narasumber sepakat bahwa digitalisasi adalah salah satu solusi strategis untuk menciptakan birokrasi yang lebih cepat, transparan, dan akuntabel. Namun, hal ini memerlukan dukungan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta komitmen politik dari para pemangku kebijakan.

Selain itu, Kolaborasi Lintas Sektor diidentifikasi sebagai tantangan besar. Narasumber menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menciptakan tata kelola yang lebih inklusif. Reformasi birokrasi di pemerintahan dengan struktur yang gemuk juga menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam konteks pengurangan beban administrasi tanpa mengorbankan kualitas pelayanan publik.

Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mendukung pemerintah untuk menerapkan reformasi birokrasi yang lebih efektif, inovatif, dan berkelanjutan.

Pewarta : Ali Akbar

Scroll to top